Dengarkan aku baik-baik
Atas nama hujan yang rintiknya turun leluasa
Dan bulan yang terkadang muncul kepagian
Dengarkan aku baik-baik
Seperti daun yang mengering
Yang telah tersentuh lembutnya embun dan hangatnya debu
Dengarkan aku baik-baik
Aku mencintaimu
Walau lirih, walau sendiri
Dengarkan aku baik-baik
Seperti sepatu kakek tua yang nyaman dan bau
Yang telah melalui genangan lumpur dan hamparan pasir
Dengarkan aku baik-baik
Aku
Mencintaimu sampai Rabu
Setelah itu kau boleh pergi
Jauh
Sebab
Sisa hari yang lapuk
dan jemu
Adalah kepunyaan kekasih penurutmu
Entri Populer
-
Sosok profil Batavia Air inflight Magazine kali ini bisa dibilang cukup eksentrik. Betapa tidak? Berkenalan dengan sosoknya berarti sekali...
-
Suatu ketika saat dunia ada tanpa kamu, aku bersumpah akan berhenti menangis dan bersedih. Aku akan berhenti mengeluh dan memacari lelaki. B...
-
SURABAYA - Setelah sekian lama berhenti, Pekan Sastra Jerman kembali digelar oleh Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas ...
-
ditts Two groovy people laughing at the sun So full of life Too young to know times to strife Never counting the days Smiling to the ...
-
Bercanda seekor ulat di lebar daunnya Terpental-pental sambil tertawa Sesekali menggigiti pinggirnya Tersenyum menatap kawan di daun sebera...
-
Picking a job is just same like picking the chum that you are love to hang with. You have to call it 'darling', keep the desire on...
-
KJ 2010 "Bonne Journée!" ngga tau kenapa, sapaan ini marem sekali didengar sore hari tadi. Bonne Journée selain pengucapannya c...
-
Nisbi adalah sebuah senja muda dikali dua puluh dua dini Waktu semedi bagi yang tak patuh hati Nisbi adalah air seni yang urung mengucur be...
-
A daughter of tomorrow Tells the story of shocking reality Holds on the tiny fragile twig, swings it slowly Describes the zero hours...
-
Semua tersenyum, dari awal hari sampai selesainya. Sampai pesta selesai. Sampai di denting ke dua belas, mereka membawaku dalam gendongan. M...
Selasa, 28 Desember 2010
Rabu, 22 Desember 2010
JawaPos (16-May-2006): Drama Berbahasa Jerman di Unesa
SURABAYA - Setelah sekian lama berhenti, Pekan Sastra Jerman kembali
digelar oleh Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mulai kemarin
hingga Jumat (19/5) nanti.
Kegiatan-kegiatan yang berbau sastra Jerman siap menghibur para audiens.
"Selama bertahun-tahun acara ini tidak pernah diadakan. Makanya, kami
berinisiatif untuk mengangkat kembali sastra Jerman yang sudah mulai
tenggelam," kata Ikhda Ayuning Maharsi, ketua panitia.
Kegiatan ini mengangkat tema Mengepak Sayap-sayap Sastra dan Memahami
Nilai-nilai Kemanusiaan. Menurut Ayu - sapaan Ikhda-- tema itu sekarang
dibutuhkan masyakarat. "Sastra itu cerminan realitas hidup, di mana di
salah satu karyanya mengangkat sisi kemanusiaan," katanya.
Pembukaan Pekan Sastra Jerman diramaikan pentas drama berbahasa Jerman.
Digelar di gedung pertunjukan Fakultas Bahasa dan Seni, drama yang
dimainkan mahasiswa Sastra Jerman itu menampilkan dua lakon. Yakni Durch
die Wueste karya Karl May yang mengisahkan tentang petualangan orang
Jerman yang merantau di negeri seribu satu malam. Di negeri itu, sang
petualang Jerman mendapati kebobrokan. Nilai-nilai religi dan
nilai-nilai kemanusiaannya luntur.
Drama kedua berjudul Draussen vor der Tur. Drama ini menceritakan
tentang veteran perang Jerman yang pikirannya jadi tak menentu karena
tekanan psikologis. Apalagi, ketika kembali dari medan perang, sang
istri tidak menghendakinya lagi.
Sebelumnya diadakan diskusi tentang Karl May, tokoh sastra Jerman.
Sebagai pembicara dihadirkan Yani Arifin Solikin dari Paguyupan Karl May
Indonesia dan Dra Wisma Kurniawati.
Pada 17 Mei besok kembali dipentaskan drama dan baca puisi berbahasa
Jerman. Pekan Sastra Jerman akan ditutup dengan seminar sastra yang
menghadirkan Dr Gerrard Jaiser dan Prof Budi Dharma MA pada 19 Mei
nanti. (ode)
digelar oleh Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mulai kemarin
hingga Jumat (19/5) nanti.
Kegiatan-kegiatan yang berbau sastra Jerman siap menghibur para audiens.
"Selama bertahun-tahun acara ini tidak pernah diadakan. Makanya, kami
berinisiatif untuk mengangkat kembali sastra Jerman yang sudah mulai
tenggelam," kata Ikhda Ayuning Maharsi, ketua panitia.
Kegiatan ini mengangkat tema Mengepak Sayap-sayap Sastra dan Memahami
Nilai-nilai Kemanusiaan. Menurut Ayu - sapaan Ikhda-- tema itu sekarang
dibutuhkan masyakarat. "Sastra itu cerminan realitas hidup, di mana di
salah satu karyanya mengangkat sisi kemanusiaan," katanya.
Pembukaan Pekan Sastra Jerman diramaikan pentas drama berbahasa Jerman.
Digelar di gedung pertunjukan Fakultas Bahasa dan Seni, drama yang
dimainkan mahasiswa Sastra Jerman itu menampilkan dua lakon. Yakni Durch
die Wueste karya Karl May yang mengisahkan tentang petualangan orang
Jerman yang merantau di negeri seribu satu malam. Di negeri itu, sang
petualang Jerman mendapati kebobrokan. Nilai-nilai religi dan
nilai-nilai kemanusiaannya luntur.
Drama kedua berjudul Draussen vor der Tur. Drama ini menceritakan
tentang veteran perang Jerman yang pikirannya jadi tak menentu karena
tekanan psikologis. Apalagi, ketika kembali dari medan perang, sang
istri tidak menghendakinya lagi.
Sebelumnya diadakan diskusi tentang Karl May, tokoh sastra Jerman.
Sebagai pembicara dihadirkan Yani Arifin Solikin dari Paguyupan Karl May
Indonesia dan Dra Wisma Kurniawati.
Pada 17 Mei besok kembali dipentaskan drama dan baca puisi berbahasa
Jerman. Pekan Sastra Jerman akan ditutup dengan seminar sastra yang
menghadirkan Dr Gerrard Jaiser dan Prof Budi Dharma MA pada 19 Mei
nanti. (ode)
Minggu, 19 Desember 2010
Insap Sumantri
Bonne Journée
KJ 2010 |
Bonne Journée memberi sapaan seakrab toilet 'Toto', memberi kelembutan seperti tissue 'Kimberly Clark'. Bonne Journée, my darling...adalah sebuah kebanggaan jika yang berucap padamu adalah stranger yang berpotensi untuk memberimu atmosfir 'platonic love'..atau sekedar kelegaan bathin karena uang kembalian di warteg ternyata masih banyak.
Jika suatu saat di sebuah toilet, Kimberly Clark tidak lagi berjodoh dengan Toto, Bonne Journée tetap mengalun ramah di telinga..
Seperti saat kau mendengarkan folk, menonton sirkus tanpa harus menjadi badut..
Bonne Journée, my darling..adalah sah-sah saja dilontarkan pada mbak-mbak yang bekerja dengan tubuhnya. Karena perjalanan hidup mereka yang cukup rumit untuk dirangkum dalam sebuah jurnal, dan karena sulitnya lelaki menyapa ramah kecuali meminta desah.
Bonne Journée, my darling..seperti harapan baru yang diucapkan dengan nada datar namun yakin. Seperti sapaan yang terlontar begitu saja tanpa mengharap apa-apa..
Jadilah sebelum pagi menyapa, aku menyapamu Bonne Journée malam ini..agar aku jadi yang pertama untuk berharap..kau akan baik-baik saja.
Jumat, 17 Desember 2010
ten things that kill me soon
ditts |
2. thinking that I can go to palestine and save some children
3. thinking that I am a good writer
4. thinking that I am a good lover
5. thinking that I am a friendly pedestrian
6. thinking that I am well educated
7. thinking that I am a good daughter or sister
8. thinking that I love reading
9. thinking that I am an artiste
10. thinking that I am 100% original
and no wonder if you're not comfortable to stick on me because..
1. I do not creative at all
2. I would never go to palestine before i shop in russia
3. I always keep my blank papers, and i rip it
4. I have 10 ex-boyfriend
5. I love taxi, and i'm the fierce one
6. I think instinct is more important than education
7. No i'm not..i'm a liar
8. I only use 4 hours of 24 hours to reading
9. I am more like a dreamer
10. I love the hi-heels!
so..i won't die soon and 109% sure i love my life..
how about you? what things kill you soon?
*life may not really sucks, but shit does happen*
cool quote from my comrade.
Groovy
Highbrow
Too exhausted to breathe
You are the kiosk of joy and madness
Hegemon, just don't be afraid to disturb,
giggled with embarrassment, even struck you as the most idiotic question of all
It must overflowing by now
Leaving only mist and smoke where it had been.
Him : doing good?
Me : judgemental errors!
Him : good
Me : burn yourself, deadman!
You are the kiosk of joy and madness
Hegemon, just don't be afraid to disturb,
giggled with embarrassment, even struck you as the most idiotic question of all
It must overflowing by now
Leaving only mist and smoke where it had been.
Him : doing good?
Me : judgemental errors!
Him : good
ditts |
There's another word for it!
Picking a job is just same like picking the chum that you are love to hang with. You have to call it 'darling', keep the desire on it, and moreover; keep fooled by it's dazzle.
So while the job is pledge and you are weak,
everyday you will do this rituals: wake up in the morning, take a deep breath, keep the hope and seize the day at a second. Maybe you will also start to get whimper like a player by saying "Lord, please run my business..please buy me a mercedes benz.." : ))
ditts |
Hell. It's not funny at all. It's so serious to lay some enigmas to do your job. As the (lovely) Joker said "Why so serious", I think he is just right in the head. Mean, why so serious to serve a cup of chamomile tea for your guest? why so serious to stay in a hospital and wait for some weird patients? Why so serious to count the customer's money at bank? It's just not ought to do something serious on your job!
All you need is to stay awake and see how your passion grow bigger and bigger. All you need is to find a way to make a good deal with your job: an unfathomable way. One bloody reason that keep your brain 'goes for a sport' and your heartbeat is 'stay stained'. Undoubtedly that stupid reason is love. Not a moronic love but a love which fulled of desire, a 'love fool', filled with rejections or sweet sweetness. There is always another words for it..The reasons that keep you rock on your job.
"Go hug Mom!".."Life is one fucking beauty contest after another" [Dwayne, Little Miss Sunshine]
So please, do what you love and fuck the rest..
Langganan:
Postingan (Atom)