SURABAYA - Setelah sekian lama berhenti, Pekan Sastra Jerman kembali
digelar oleh Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mulai kemarin
hingga Jumat (19/5) nanti.
Kegiatan-kegiatan yang berbau sastra Jerman siap menghibur para audiens.
"Selama bertahun-tahun acara ini tidak pernah diadakan. Makanya, kami
berinisiatif untuk mengangkat kembali sastra Jerman yang sudah mulai
tenggelam," kata Ikhda Ayuning Maharsi, ketua panitia.
Kegiatan ini mengangkat tema Mengepak Sayap-sayap Sastra dan Memahami
Nilai-nilai Kemanusiaan. Menurut Ayu - sapaan Ikhda-- tema itu sekarang
dibutuhkan masyakarat. "Sastra itu cerminan realitas hidup, di mana di
salah satu karyanya mengangkat sisi kemanusiaan," katanya.
Pembukaan Pekan Sastra Jerman diramaikan pentas drama berbahasa Jerman.
Digelar di gedung pertunjukan Fakultas Bahasa dan Seni, drama yang
dimainkan mahasiswa Sastra Jerman itu menampilkan dua lakon. Yakni Durch
die Wueste karya Karl May yang mengisahkan tentang petualangan orang
Jerman yang merantau di negeri seribu satu malam. Di negeri itu, sang
petualang Jerman mendapati kebobrokan. Nilai-nilai religi dan
nilai-nilai kemanusiaannya luntur.
Drama kedua berjudul Draussen vor der Tur. Drama ini menceritakan
tentang veteran perang Jerman yang pikirannya jadi tak menentu karena
tekanan psikologis. Apalagi, ketika kembali dari medan perang, sang
istri tidak menghendakinya lagi.
Sebelumnya diadakan diskusi tentang Karl May, tokoh sastra Jerman.
Sebagai pembicara dihadirkan Yani Arifin Solikin dari Paguyupan Karl May
Indonesia dan Dra Wisma Kurniawati.
Pada 17 Mei besok kembali dipentaskan drama dan baca puisi berbahasa
Jerman. Pekan Sastra Jerman akan ditutup dengan seminar sastra yang
menghadirkan Dr Gerrard Jaiser dan Prof Budi Dharma MA pada 19 Mei
nanti. (ode)
Entri Populer
-
Sosok profil Batavia Air inflight Magazine kali ini bisa dibilang cukup eksentrik. Betapa tidak? Berkenalan dengan sosoknya berarti sekali...
-
Suatu ketika saat dunia ada tanpa kamu, aku bersumpah akan berhenti menangis dan bersedih. Aku akan berhenti mengeluh dan memacari lelaki. B...
-
SURABAYA - Setelah sekian lama berhenti, Pekan Sastra Jerman kembali digelar oleh Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas ...
-
ditts Two groovy people laughing at the sun So full of life Too young to know times to strife Never counting the days Smiling to the ...
-
Bercanda seekor ulat di lebar daunnya Terpental-pental sambil tertawa Sesekali menggigiti pinggirnya Tersenyum menatap kawan di daun sebera...
-
Picking a job is just same like picking the chum that you are love to hang with. You have to call it 'darling', keep the desire on...
-
KJ 2010 "Bonne Journée!" ngga tau kenapa, sapaan ini marem sekali didengar sore hari tadi. Bonne Journée selain pengucapannya c...
-
Nisbi adalah sebuah senja muda dikali dua puluh dua dini Waktu semedi bagi yang tak patuh hati Nisbi adalah air seni yang urung mengucur be...
-
A daughter of tomorrow Tells the story of shocking reality Holds on the tiny fragile twig, swings it slowly Describes the zero hours...
-
Semua tersenyum, dari awal hari sampai selesainya. Sampai pesta selesai. Sampai di denting ke dua belas, mereka membawaku dalam gendongan. M...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar