Entri Populer

Rabu, 23 Maret 2011

Yorick, Aimon dan Batu di samping Pohon Baobab

Namanya Yorick. Cacing tanah penguasa dataran bukit Apiatan. Yorick tidak sekuat cacing tanah lainnya. Cara ia bergerak sudah tidak lagi sempurna, di perutnya terdapat guratan-guratan luka di bagian perut yang membuatnya sulit untuk bergerak lincah, tetapi justru luka itulah satu-satunya bukti pengembaraannya. Hampir di setiap pohon dan bebatuan di bukit-bukit terdapat jejak tanda tubuh Yorick.

Yorick tidak mempunyai anak laki-laki, itulah yang membuatnya ingin agar rakyat dan prajuritnya bekerja sangat keras, setiap hari, dari pagi sampai pagi. Agar jika ia mati, bukit ini sudah rapi dan penuh benih kehidupan.Ia tidak peduli lagi siapa yang berkuasa. Dari tatapan matanya yang tajam, Yorick sama sekali tidak takut mati, apalagi sekedar menghadapi tantangan hidup.

Wibawa Yorick sempat terusik saat seekor cacing renta bernama Aimon. Menurut beberapa tetua Apiatan, Aimon adalah cacing turunan bangsawan dari kloni cacing yang pertama kali berhasil menumbuhkan rumput hijau di dataran Sigalarafa, sebuah dataran tinggi yang letaknya 13 kilometer dari bukit Apiatan. 

Dengan angkuh Aimon menantang Yorick untuk memindahkan sebuah batu besar yang menempel pada pohon Baobab raksasa berumur 550 tahun. Aimon menawarkan 3 opsi bantuan, karena menurutnya dengan mengambil bantuan, Yorick akan terlihat lemah. Opsi pertama; Yorick hanya diberi waktu dua hari dan bisa bekerja sama dengan kelinci gendut bernama Doqlioqi. Opsi kedua Yorick hanya diberi waktu sehari dan boleh meminta bantuan kepada Junction, si kera lincah penghuni bukit Apiatan. Dan opsi ketiga membolehkan Yorick untuk bekerja sama dengan kuda zebra kecil bernama Akira, dan ia hanya diberi waktu selama sehari. 

Tapi bukan Yorick jika menyerah begitu saja. Yorick paham, dengan memberi opsi, Bernard ingin menunjukkan pada seluruh penghuni bukit bahwa ia lemah dan tidak bisa memimpin. Jadi Yorick meminta satu syarat yang sangat sederhana. Yorick ingin ia bekerja sendiri. Bukan karena Doqlioqi, Junction, dan Akira tidak sanggup membantunya, tapi karena ia tidak ingin menyusahkan teman-temannya. Yorick meminta waktu tiga hari, dan bekerja tanpa dilihat siapapun. Karena ia tidak ingin semua penduduk Apiatan tahu susah payahnya.

Aimon tertawa keras seolah mengejek dan mencemooh karena yakin Yorick tidak akan bisa melakukannya. Setelah tawar-menawar, Aimon dan seluruh cacing tanah meninggalkan Yorick sendirian. Salah satu cacing tanah bernama Emeway memperingatkan Yorick agar menyerah, karena ia yakin Yorick akan lelah sekali dan lantas mati.

Yorick berpikir bagaimana cara untuk memindahkan batu itu. Cukup mustahil karena batu itu sangat besar! Berjuta kali besarnya dibanding tubuh Yorick. Tidak mungkin Yorick mendorong batu itu dengan tubuhnya karena ia tidak mempunya tangan dan kaki seperti Junction. Ia juga tidak mungkin mencapit batu itu lantas menggelindingkannnya seperti yang biasa seekor kepiting lakukan. Yorick terus mengamati letak batu itu. Sangat mustahil memang untuk dipindahkan karena batu itu menempel pada akar pohon Baobab. 

Tapi bukankah cacing tanah mampu menggemburkan tanah? Dan jika tanah sedikit gembur maka permukaan tanah akan mengalami pergeseran, dan batu itu dapat bergeser! Ya! Mungkin dengan cara inilah Yorick akan berhasil. Dengan semangat Yorick menggeliat di tanah tepat di bagian bawah batu itu. Yorick terus bergerak kesana kemari dan mengeluarkan zat  penyubur tanah. Bukan rahasia bahwa Carbonat (CaCO3) adalah senjata setiap cacing untuk menyuburkan tanah. 

Yorick merasa bahwa suhu tanah ini tidak lebih dari 31 derajat celcius dan ini merupakan kesempatan bagus bagi Yorick. Yorick terus bekerja. Ia meliukkan tubuhnya kesini kesana. Hingga terbentuk beberapa terowongan kecil yang saling terhubung dari berbagai penjuru. Namun tiba-tiba kerja kerasnya terhenti oleh serabutan akar di bawah tanah yang menghalanginya menuju ke bagian tanah yang lebih jauh. Yorick berteriak dan bingung harus mengadu ke siapa. Segala usaha dan letihnya terasa sia-sia!

Tapi tiba-tiba sang akar terus bergerak dan mengarah kepada Yorick! Akar-akar itu seolah hidup dan secara pelan ingin membunuh Yorick! "Hei! hentikan! aku tidak akan menyakiti pohonmu! Aku hanya akan memindahkan sedikit batu di atas tanah ini! Hei! Berhenti!". Lalu sang akar berhenti sejenak dan berkata "Tenang anakku, kami tidak akan membunuhmu, hanya saja saat ini memang waktunya akar untuk tumbuh lagi..sepanjang 8 sampai sembilan centimeter tiap tiga hari sekali..". "Aku tidak tahu apakah kau bisa membantuku..tapi aku sangat membutuhkan bantuan saat ini..hmmm..aku tidak tahu lagi apa yang aku lakukan..". 

Dan akar-akar itupun dengan sengaja bergerak dan menerjang ke arah Yorick! Seakan mereka berusaha membunuhnya! Yorick dengan cepat melesat mengubur diri di balik kedalaman tanah! "Huuffft! Nyaris saja! dasar akar-akar gila! Tak heran pohon raksasa ini terus tumbuh!". Namun ada yang aneh, letak tanah bagian dalam  tidak lagi sama. "Aaaah! akar-akar tua telah merubah tanahnya" teriak Yorick girang. Yorick segera menuju ke atas tanah untuk melihat apakah batu itu tegerser atau tidak. 

Yorick berharap, sangat berharap bahwa batu itu akan bergeser dengan pengaruh pergerakan akar. "Yeaaaaaaaaaaaa!!! Akar-akar tua itu membantuku!! Batu telah bergerak mengikuti arah terowongan yang telah kugali, tetapi aku tidak akan bisa membuat batu itu bergeser jika tanpa mereka!!" Yorick girang bukan main dan saat itu juga, Aimon datang bersama dengan cacing lainnya. 

Aimon dengan geram mengamati pergeseran batu yang bergerak beberapa centimeter itu. Namun sebelum Aimon mengucapkan kata selamat, Yorick mengaku bahwa ia tidak bekerja sendirian dalam mengubah posisi batu itu, ia dibantu oleh para akar. Dan mimik Aimon pun berubah menjadi sangat lega, lega yang luar biasa. Namun sebelum Aimon angkat bicara, salah satu akar yang mencuat ke permukaan tanah menjelaskan bahwa pergerakan akar adalah masa dimana pohon tumbuh dan berbunga dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tantangan Yorick untuk memindahkan batu itu. Aimon menunduk pasrah dan mengumumkan bahwa Yorick telah berhasil memindahkan batu itu. Semua cacing lega dan senang, bukan karena batu besar itu berpindah dan bergeser, tetapi karena bangga akan keputusan Yorick yang jujur bahwa ia mengaku akar-akar telah membantunya, pengakuan Aimon bahwa Yorick pantas mendapatkan keberhasilan, dan akar-akar yang membantu menjelaskan kenyataan. Di sore hari itu, para cacing berpesta dan bersyukur akan perdamaian. Dan semenjak sore itu pula, Yorick berjanji untuk selalu menjaga bukit Apiatan.










































Tidak ada komentar:

Posting Komentar