Sore sedang hujan. Kerumunan Arthopoda berebut menikmati mangsa.
"Hei...aku Adora..kulihat sudah dari tadi kamu duduk terpaku disini...boleh kutemani?" Si kecil bertanduk tajam memulai pertanyaan
"Hmm..Panggil saya Sengga..Manusia semakin hitam, darahnya semakin kelam..kotor..!" si hitam kurus berbintik menjawab.. dan ..
Percakapan mereka pun berlanjut..
"Sudah berapa banyak? Apakah lebih banyak dari kemarin?"
"Tidak begitu banyak..manusia sekarang sangat bodoh..darahnya kotor.."
"Apa kau meracuni mereka? Mana yang lebih kuat? Racunmu atau racunku?"
"Kita lihat saja, Adora.......Mereka membuatku sedih.."
Adora menatap sedih..memicingkan matanya dan merayap perlahan, mencengkeram dinding abu-abu di sebuah kamar yang ditinggal penghuninya.
Sore itu berlalu begitu saja. Mereka pulang sendiri-sendiri ke sarangnya. Berjanji untuk saling menyapa esok malam.
"Lihat..dia mulai gatal..haha...tak salah aku dipanggil bangsat..kepinding..atau busuk...lihat mereka..! Seperti tidak punya otak...seperti tak bisa berbuat apa-apa..!"
"Hhh...kau cantik, Adora..mereka yang lemah..melihatmu saja tak pernah..apalagi menyadari kecantikanmu..tapi kau kuat, hanya saja..kau beracun"
"Giliranmu tampan...berikan gatal yang berujung kematian pada mereka..."
"Kalau dia mati, kita menikah?"
"Pastiiiii..."
Selang sebulan, sang manusia sudah jadi mayat. Adora dan Sengga menikah atas nama cinta. Bersatu padu di bawah langit biru yang ceria. Berebut serpihan daki manusia dengan lahapnya.
Adora hamil anak pertama, diberi nama Momo...jangan tanya bentuknya...hampir seperti monster...Empunya racun gatal dari gen Ayah-Ibunya.
Di minggu-minggu berikutnya, banyak lagi yang jadi mayat di depan mereka. Perlahan..tapi pasti. Adora tersenyum puas. "Kini mereka melihatku..melihat ulahku..dan menghargai bahwa yang tak terlihat pun, bisa membunuh..yang tak teranggap, bisa mengkristalkan jiwa mereka dalam kesunyian..kematian. ..louse-borne epidemic typhus, relapsing fever, dan trench fever..aku mengkarantina keriangan dan kepedihan mereka yang terkadang hiperbola."
Entri Populer
-
Sosok profil Batavia Air inflight Magazine kali ini bisa dibilang cukup eksentrik. Betapa tidak? Berkenalan dengan sosoknya berarti sekali...
-
Suatu ketika saat dunia ada tanpa kamu, aku bersumpah akan berhenti menangis dan bersedih. Aku akan berhenti mengeluh dan memacari lelaki. B...
-
SURABAYA - Setelah sekian lama berhenti, Pekan Sastra Jerman kembali digelar oleh Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas ...
-
ditts Two groovy people laughing at the sun So full of life Too young to know times to strife Never counting the days Smiling to the ...
-
Bercanda seekor ulat di lebar daunnya Terpental-pental sambil tertawa Sesekali menggigiti pinggirnya Tersenyum menatap kawan di daun sebera...
-
Picking a job is just same like picking the chum that you are love to hang with. You have to call it 'darling', keep the desire on...
-
KJ 2010 "Bonne Journée!" ngga tau kenapa, sapaan ini marem sekali didengar sore hari tadi. Bonne Journée selain pengucapannya c...
-
Nisbi adalah sebuah senja muda dikali dua puluh dua dini Waktu semedi bagi yang tak patuh hati Nisbi adalah air seni yang urung mengucur be...
-
A daughter of tomorrow Tells the story of shocking reality Holds on the tiny fragile twig, swings it slowly Describes the zero hours...
-
Semua tersenyum, dari awal hari sampai selesainya. Sampai pesta selesai. Sampai di denting ke dua belas, mereka membawaku dalam gendongan. M...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar